JODOH

08:38 immobulus 0 Comments




Di Kampus pas pelajaran kosong atau pas lagi bolos aku sering melacur (melakukan curhat) sama Wiwik. Kali ini topik melacur kami adalah "Jodoh" . Tak habis-habisnya membahas masalah ini.
Sampai pada pertanyaan "Bolehkah berdoa pada Allah memohon seseorang agar menjadi jodoh kita?"

Sempat terjadi perdebatan dan selisih pendapat tentang pertanyaan ini, dan akhirnya kami menemukan jawaban dari berbagai sumber.


Bolehkah berdoa pada Allah memohon seseorang agar menjadi jodoh kita?
Hhhmmmm .... jawabannya tentu saja boleh. Hak kita pada Tuhan hanya meminta, dan memang Tuhan yang suruh.
Tapi mari jawab dengan jujur mana diantara doa ini yang lebih mungkin disegerakan Tuhan?

Pertama,
"Ya Allah, jadikanlah si 'A' sebagai jodoh hamba. Hamba suka padanya jadikanlah ia suka padaku, dan akhiri kami dalam pernikahan."


Kedua,
"Ya Allah, berikanlah aku jodoh yang rupawan, yang mapan, yang setia dan menyayangiku agar aku bahagia dan terjamin dimasa depanku."

Ketiga,
"Ya Allah, isilah hatiku dengan kasih sayang, baikkanlah rejekiku, elokkanlah pekertiku agar aku bisa membahagiakan jiwa yang akan Kau jodohkan denganku."

Doa yang pertama dan kedua terkesan mendikte Tuhan dan berfokus pada kesenangan dirinya, tidak peduli pasangannya, egoislah pokoknya.
Sementara doa ketiga berfokus pada kebahagiaan orang ini nanti. Doa orang yang berhati mulia ini mungkinkah ditolak Tuhan?

Ingat, kunci kebahagiaan adalah ketika kita memberi. Ketika kita lebih bermanfaat bagi sesama. Allah maha pemberi dan akan mensegerakan pemberiannya kepada hambanya yang bermental pemberi, yang tujuan hidupnya membahagiakan orang lain.

Jodoh memang ditangan Tuhan. Tapi menurut konsep saya (penulis), di tangan Tuhan itu ada beberapa kandidat jodoh untuk kita, ada si A, si B, si C, masing-masing dengan kualitas yang berbeda, ada yang baik, moderat atau buruk. Ketika sudah tiba saatnya jodoh itu harus dipertemukan dengan dengan kita, kira-kira kandidat mana yang akan diutus? Itu tergantung pada kualitas pribadi kita. Karena Tuhan punya hukum, wanita baik akan dipasangkan dengan pria baik, sedangkan wanita keji untuk wanita yang keji. Tuhan maha adil. Mudah-mudahan konsep ini lebih mudah diterima dibanding pemahaman bahwa Tuhan menyiapkan satu kandidat ditangannya. Bagaimana jika yang ditangan Tuhan adalah jiwa yang baik tapi anda adalah pribadi yang buruk! Tentu ini akan bertentangan dengan hukum Tuhan tentang masalah jodoh.

Jadi.. Bukan jodoh yang kita pikirkan, tapi menjadi sepantas-pantasnya pribadi bagi siapapun belahan jiwa yang baik yang disiapkan Tuhan.



Nasihat pernikahan itu lebih banyak diminta setelah pernikahan daripada sebelum pernikahan. Kita sulit dinasehati sebelum menikah, setelah menikah kebanyakan dari kita kehilangan kepercayaan karena melihat kenyataan yang sesungguhnya dari pasangan kita.

Memang cinta itu dibuat seperti membutakan kita. Padahal cinta itu tidak buta. Cinta itu melumpuhkan logika.

Kalau kita tau bahwa nasehat itu akan dibutuhkan setelah pernikahan, pastikan anda belajar semua kebaikan hidup dalam pernikahan, sebelum anda jatuh cinta - ketika anda masih logis.


dikutip dari berbagai sumber

You Might Also Like

0 comments: