Looks like

14:15 Unknown 0 Comments


Kenapa aku masih cemburu. Aku sudah meleburkan diri dalam pekerjaanku. Sudah jauh sekali

"Zes... Zes... hey sejak kapan kamu suka ngelamun"

"Gak ngelamun kok, aku denger"

"Abisin dong makanannya. Zes, muka kamu pucat. Kamu sakit? Kita pulang aja ya"

Saturnus, kenapa kamu baik sekali. Bahkan sekarang kita sudah putus kamu tetap baik.  "Jangan sok perhatian deh, biasa aja kali. Kamu ada janji ya, pergi aja, jangan nyuruh aku pulang segala, alasan aja deh"

"Uhh juteknya..." Saturnus tidak berbicara lagi, dia mungkin juga bingug dengan sikapku sekarang. Jangankan Saturnus, aku sendiri saja bungung.

"Abis ini kita ke taman  ya..."

"Mau ngapain? Udah sore Zes, aku anterin pulang ya.."

"Gak mau pulang, mau ke taman aja. Kamu sibuk ya dari tadi nyuruh pulang, ya udah kalo gak mau nganterin."

"Ok nona, suasananya sudah gak baik. Habisin makanannya terus kita pulang". Saturnus menatap mataku, tatapan memerintahnya yang susah sekali ditolak.

"Aku bilang aku mau ke t-a-m-a-n jangan maksa aku pulang dong Sat, kalau kamu gak mau nganterin aku ya kamu aja yang pulang"

"Kepala batu!"

Hening


Bersambung...

You Might Also Like

0 comments: