Selepas Kau Pergi 4 (Cerbung)

22:56 immobulus 0 Comments

Enam bulan berlalu...

Selain menghabiskan waktu dengan belajar, aku juga aktif menulis. Sejak mengenal kertas dan pena aku suka menulis. Bahkan cerpenku dimuat di majalah remaja mingguan. Aku juga mengisi kolom Opini di koran nasional. Semua itu tidak terjadi secara instan, butuh proses. Ingat semua yang terjadi di dunia ini ada prosesnya, begitu juga dengan tulisanku. Beberapa kali aku mengirim opini di koran nasional selalu ditolak. Baru di bulan ke enam kuliah tulisan Opiniku tembus koran nasional ini. Menulis memang hobi yang menyenangkan.

Aku mulai jarang pergi ke taman. Sekarang setiap akhir pekan aku bekerja sebagai editor di salah salah satu penerbit ternama di ibu kota. Dan kesibukan ini sedikit membantuku menghilangkan rasa terlanjur suka dengan orang berwajah menyenangkan itu.

Minggu lalu aku melihat dia lagi di taman. Tapi dia tidak sendirian. Dia ditemani seorang wanita dan entah mengapa aku merasa tidak suka dengan kehadiran mereka di taman ini. Merusak pemandangan saja, menghilangkan inspirasiku untuk menulis. Aku tidak suka dengan cara laki-laki itu menatap wanita disampinganya. Tatapan menyenangkan itu hanya milikku. Dia tidak boleh memberikannya ke siapapun. Hah.. memangnya aku siapa? Orang yang terlanjut GR, padahal aku jarang sekali bbahkan tidak pernah mudah GR untuk urusan ini.


Sudahlah. Daripada semakin menyakitkan lebih baik aku relakan. Memang dari awal kami tidak ada hubungan apa-apa, bahkan saling mengenalpun tidak. Lagian, mana mungkin orang seperti dia dengan wajah menyenangkan itu tidak memiliki kekasih, aku sungguh terlalu banyak berharap. Kasihan.



Bersambung...



You Might Also Like

0 comments: