Selepas Kau Pergi 5 (Cerbung)

08:20 immobulus 0 Comments

Hari-hari menyenangkan.

Aku memasuki tahun-tahun terakhir kuliahku, sama seperti mahasiswa lain di tahun-tahun akhir kuliah aku mengerkjakan tesis. Berharap selesai secepat mungkin. Bukan karena tidak sabar ingin menyandang gelar master, tapi aku ingin fokus menulis. Ya, aku ingin menjadi penulis.

Tema tesis yang aku ambil tentang Teknologi, Alam dan Perasaan. Apa hubungannya teknologi , alam dan perasaan. Teknologi ya teknologi. Alam ya Alam. Dan perasaan, aduh untuk judul sebuah tesis ini sepertinya terlalu mengada-ngada. Mungkin bagi sebagian orang ini sulit disatukan apa lagi jadi bahan tesis. Sejak kecil aku percaya, semua kejadian di dunia ini ada kaitannya. Bagaimana bisa terhubung? Ada algoritma Tuhan yang jauh jauh jauh lebih kompleks dari algoritma temuan manusia yang mampu merangkai semua kejadian tanpa error sedikitpun.

Untuk tema tesis ini, sedikit banyak membuat dosen kebingungan dan beberapa menyuruhku mengganti tema yang lebih masuk akal dan sederhana. Mayu kau tau apa itu tesis. Aku tida menanyakan definisi, aku yakin kau sudah mahfung dengan definisinya. Yang aku tekankan disini maknanya, peneliatian yang kau dan mahasiswa lain teliti. Aku berharap mahasiswa-mahasiswa disini melakukan penelitian yang bermanfaat, tdak hanya menyelesaikan tesis sebagai syarat kelulusan. Dan tema yang kau ambil, ini seperti tiga cabang ilmu yang kau satukan di tesis ini. Semoga dosen ini bisa membantumu. Dosen itu memberi sebuah kartu nama. Kau hubungi saja dia sore ini. Aku undur diri dan mengucapkan terimakasih.


Sorenya aku langsung menghubungi dosen yang direkomendasikan oleh Profesor tadi pagi. Angkasa, nama yang tertera di kartu nama itu. Nama yang sangat aneh. Selamat sora pak Angkasa, saya Mayu salah satu mahasiswa profesor Wang. Begini pak, saya sangat mengharapkan kesediaan anda untuk menjadi pembimbing tesis saya. Saya dengar dari profesor Wang, anda sangat kompeten di kajian yang saya ambil.Percakapan singkat ditelpon sore itu menghasilkan kesepakatan antara pembimbing dan mahasiswa. Dijadwalkan besok pagi kami mulai berdiskusi.

***
Keesokan paginya.
Setengah jam dari waktu yang ditentukan saya sudah berada di laboratorium biologi. Mengamati herbarium yang sangat cantik. Tapi tetap saja, walapun cantik mereka sudah menjadi benda mati.

"Sudah lama menunggu, Mayu." Suara dosen pembimbing itu memecah lamunanku dan oh astaga wajahnya tidak asing. "Baru beberapa menit Pak, anda pasti pa Angkasa" aku menjawab seramah mungkin berusaha menutupi kekagetanku. Orang dengan wajah menyenangkan ini, yang aku lihat pertama kali di taman itu. Kami dipertemukan lagi disini. Oh, Tuhan. Sejak melihat dia dengan kekasihnya beberapa pekan yang lalu aku sudah mengubur harapan itu. Harapan untuk mengenal dia lebih jauh, Apa maksud semua skenario ini Tuhan. 

"Saya sudah membaca proposal kamu, kemarin Profesor Wang yang memberikannya. Cukup menarik dan menantang. Saya hanya heran, untuk ukuran mahasiswa teknik kamu masih sempat-sempatnya mengaitkan semua kejadian dengan alam dan perasaan"

"Iya, Pak. Menutur saya semua yang terjadi dan yang telah tercipta itu ada kaitannya, baik secara langsung maupun tidah langsung. Tapi memang terkadang manusia tidak begitu memperhatikannya."

Pertemuan hari ini membahas latar belakang pengambilan tema, dua jam berlalu kami masih belum menemukan judul yang tepat. "Baik, sampai disini dulu diskusi kita hari ini. Kita lanjutkan lagi next time ya, nanti saya hubungi".

Tuhan, aku percaya skenariomu adalah yang terbaik.


Bersambung...


You Might Also Like

0 comments: