Bisa Jadi, Ini Cerpen

08:39 immobulus 0 Comments

"Kan kuingat selalu 
Sorot mata itu 
Di hati cemburu 
Dalam tatapnya 
Berjuta duga"


Tidak perlu banyak penjelasan, ekspresi wajah sudah cukup menggambarkan tentang semua yang telah terjadi. Jiwa yang masih labil dan ingin mencoba semua tanpa pikir panjang adalah hal wajar yang dialami anak remaja, seperti yang kita alami saat itu. Mencoba setia tapi prasangka selalu ada. Bisakah mengucapkan kata setia tanpa tapi?

Kita memiliki jalan yang berbeda, pemikiran masa depan yang berdeda, memutuskan melanjutkan pendidikan di tempat yang berbeda pula. Jauh terpisah pulau. Sangat melelahkan menjalani LDR. Diskusi hangat lewat udara dengan cepat berubah menjadi debat kusir yang hebat. Tidak ada yang salah. Kita hanya saling menuntut kehadiran satu sama lain. 

Lagi-lagi tentang tuntutan kesetiaan yang melumpuhkan aktifitas kita. Ketika mengikuti kegiatan kampus terlalu memikirkan hal-hal yang buruk, apakah disana kau juga seperti ini? Apakah kegiatanmu begitu banyak sehingga sering lupa memberi kabar? Apakah kau sekarang sedang berbincang dengan perempuan lain? Apakah kau sering menghabiskan akhir pekanmu dengan perempuan lain? Apakah apakah apakah? Begitu banyak prasangka berkecamuk melintas di otakku, begitu juga dengan kamu.

Sampai kita sama-sama merasa lelah, membatasi pergaulan, mengurangi  interaksi dengan lingkungan dan menyita pikiran sampai mengganggu pelajaran. Sangat menyiksa. Keputusan menyakitkanpun diambil. Kita berpisah. Kata sepakat tentang perpisahan adalah hal yang sangat menyakitkan. Sangat menyakitkan waktu itu.

Tapi, sangat kusyukuri saat ini. Sepertinya kau juga merasakan hal yang sama. Kita berkembang lebih baik setelah berpisah. Bahkan kau telah mewujudkan satu per satu mimpi-mimpimu. Menjadi perwakilan Indonesia untuk konferensi internasional, memenangkan berbagai kompetisi, menyabet penghargaan asean. Luar biasa. Dan aku, aku lebih banyak waktu untuk menyalurkan hobiku dan menyelasaikan kuliah tepat waktu.

Sekarang langkahmu lebih jauh lagi, bahkan kita telah terpisah benua dan samudera. Aku bahkan tidak sanggup mengimbangi langkahmu. Maafkan aku. Kau tidak perlu menepati janjimu. Janji kembali setelah pergi. Janji bersama lagi setelah berpisah. Janji menjejaki masa depan bersama. Kau memiliki kehidupan yang berbeda disana dan aku merangkai mimpi kehidupanku disini. 

"Melambung jauh terbang tinggi
bersama mimpi
terlelap dalam lautan emosi
setelah aku sadar diri
kau tlah jauh pergi
tinggalkan mimpi yang tiada bertepi"



You Might Also Like

0 comments: