But mother, I don’t want to grow up

10:55 immobulus 0 Comments


Thi is me. Oh God, Perrnah gak terpikir dulu waktu kecil waktu masih suka main kotor-kotoran, waktu masih suka main prosotan kita bakalan seperti ini di tempat yang kita tempati sekarang. Sangat berdeda dengan masa kanak-kanak kita yang sangat menyenangkan yang sangat berwarna warni tanpa mencemaskan apapun. Kita menjalani aktifitas kita dengan enjoy, dilarang main jauh-jauh dari rumah kita malah melanggar larangan orang tua, walaupun rasa takut dimarahi ada tapi masih kita lakukan juga dengan optimis. Dilarang main sepeda di jalan raya, kita malah melanggarnya. Dilarang memanjat pohon nanti jatuh, kita masih melakukannya dengan hasil lebam-lebam di kaki dan tangan karena kita benar-benar jatuh dari pohon.  

Sampai orang tua kita benar-benar hampir kewalahan dan memarahi kita. Pernag gak kalian mendapat teguran seperti ini “Kerjakan PR-mu dulu sebelum bermain dan jangan keluar kamar sebelum PR selesai”. Hahahaa... Sangat lucu mengingatnya. Kita juga pernah berbogong kepada orang tua, alasan ke rumah teman untuk mengerjakan PR, padahal kita malah bermain. Alasan hujan tidak bisa pulang, kenyataannya kita malah bermain hujan-hujanan.


Kita masih melakukan aktifitas yang sangat menyenangkan itu, kita masih suka berkumpul dengan teman-teman, melakukan misi rahasia hahahaa..... Sampai kita benar-benar keluar dari masa kanak-kanak katika kita mulai kedatangan tamu setiap bulannya. Ibu kita mulai membelikan kita pakaian-pakaian khusus dan kita merasa risih waktu pertama kali memakainya. Coba ingat-ingat deh, kapan pertama kali kalian mengenakan pakaian khusus itu. Pasti kalian akan tertawa. Ibu kita mengajari banyak hal, menjelaskan banyak hal tentang pertumbuhan kita. Tidak boleh melakukan ini, tidak boleh melakukan itu. Harus begini, harus begitu. Banyak sekali aturan yang harus kita patuhi. Demi kebaikan kita.

Kita mulai terserang wabah ‘Cinta Monyet’. Ibu kita memperhatika perubahan sikap kita. Yang dulu tidak peduli dengan penampilan, sekarang mulai minta dibeliin alat-alat make up haha. Karena kita mulai mengenal ‘Cinta’. Kita ingin terlihat lebih baik di depan orang yang kita cintai. Kapan kalian merasakan cinta monyet pertama kali? Hahahaaa. Kita mulai peduli dengan urusan rambut dan kulit. Mulai jarang melakukan aktifitas main kotor-kotoran. Tontonan kita juga mulai berubah, majalah yang kita baca juga mulai berganti, kita juga punya idola baru. Kita juga punya ruang privacy. Kita juga mulai marah ketika ada orang lain masuk kamar kita tanpa izin dan tanpa mengetuk pintu.

“Putri kecil Ibu sudah besar”
“????”
Kita masih belum mengerti makna kata-kata itu.

“But mother, I don’t want to grow up” . Kalimat itu sepertinya selalu kita ucapkan ketika Ibu berbicara tentang perubahan kita. Bahkan waktu masih kanak-kanakpun kita pernah mengatakan kalimat yang sama, kita tidak ingin menjadi besar. Kita masih ingin terus bermain dan bermain. Nyatanya, kita melewati semua fase-fase yang memang seharusnya kita lewati. Kita selalu membuat cerita dan warna yang berbeda di setiap chapter kehidupan kita.


Dan, sekarang kita baru saja memulai chapter baru dalam kehidupan. 

You Might Also Like

0 comments: