But mother, I don’t want to grow up
Thi is me. Oh God, Perrnah gak terpikir dulu waktu kecil
waktu masih suka main kotor-kotoran, waktu masih suka main prosotan kita
bakalan seperti ini di tempat yang kita tempati sekarang. Sangat berdeda dengan
masa kanak-kanak kita yang sangat menyenangkan yang sangat berwarna warni tanpa
mencemaskan apapun. Kita menjalani aktifitas kita dengan enjoy, dilarang main
jauh-jauh dari rumah kita malah melanggar larangan orang tua, walaupun rasa takut
dimarahi ada tapi masih kita lakukan juga dengan optimis. Dilarang main sepeda
di jalan raya, kita malah melanggarnya. Dilarang memanjat pohon nanti jatuh, kita
masih melakukannya dengan hasil lebam-lebam di kaki dan tangan karena kita
benar-benar jatuh dari pohon.
Sampai orang tua kita benar-benar hampir kewalahan dan
memarahi kita. Pernag gak kalian mendapat teguran seperti ini “Kerjakan PR-mu
dulu sebelum bermain dan jangan keluar kamar sebelum PR selesai”. Hahahaa...
Sangat lucu mengingatnya. Kita juga pernah berbogong kepada orang tua, alasan
ke rumah teman untuk mengerjakan PR, padahal kita malah bermain. Alasan hujan
tidak bisa pulang, kenyataannya kita malah bermain hujan-hujanan.
Kita masih melakukan aktifitas yang sangat menyenangkan itu,
kita masih suka berkumpul dengan teman-teman, melakukan misi rahasia
hahahaa..... Sampai kita benar-benar keluar dari masa kanak-kanak katika kita
mulai kedatangan tamu setiap bulannya. Ibu kita mulai membelikan kita
pakaian-pakaian khusus dan kita merasa risih waktu pertama kali memakainya.
Coba ingat-ingat deh, kapan pertama kali kalian mengenakan pakaian khusus itu.
Pasti kalian akan tertawa. Ibu kita mengajari banyak hal, menjelaskan banyak
hal tentang pertumbuhan kita. Tidak boleh melakukan ini, tidak boleh melakukan
itu. Harus begini, harus begitu. Banyak sekali aturan yang harus kita patuhi.
Demi kebaikan kita.
Kita mulai terserang wabah ‘Cinta Monyet’. Ibu kita
memperhatika perubahan sikap kita. Yang dulu tidak peduli dengan penampilan, sekarang mulai
minta dibeliin alat-alat make up haha.
Karena kita mulai mengenal ‘Cinta’. Kita ingin terlihat lebih baik di depan
orang yang kita cintai. Kapan kalian merasakan cinta monyet pertama kali?
Hahahaaa. Kita mulai peduli dengan urusan rambut dan kulit. Mulai jarang
melakukan aktifitas main kotor-kotoran. Tontonan kita juga mulai berubah,
majalah yang kita baca juga mulai berganti, kita juga punya idola baru. Kita
juga punya ruang privacy. Kita juga
mulai marah ketika ada orang lain masuk kamar kita tanpa izin dan tanpa
mengetuk pintu.
“Putri kecil Ibu sudah besar”
“????”
Kita masih belum mengerti makna kata-kata itu.
“But mother, I don’t want to grow up” . Kalimat itu
sepertinya selalu kita ucapkan ketika Ibu berbicara tentang perubahan kita.
Bahkan waktu masih kanak-kanakpun kita pernah mengatakan kalimat yang sama,
kita tidak ingin menjadi besar. Kita masih ingin terus bermain dan bermain.
Nyatanya, kita melewati semua fase-fase yang memang seharusnya kita lewati.
Kita selalu membuat cerita dan warna yang berbeda di setiap chapter kehidupan kita.
Dan, sekarang kita baru saja memulai chapter baru dalam kehidupan.
0 comments: