Hijau (Cerpen)

15:41 immobulus 0 Comments


Caca cantik sudah bangun belum, jangan lupa ini hari kita ya, jam 9 aku jemput...

Secepat kilat aku meraih handuk, bagai mendapat setruman semangat tegangan tinggi mataku langsung membelalak, kaki mempercepat langkah menuju kamar mandi. Hari ini adalah hari penting bagi kami. Caca dan Kaka. Hari ini adalah tahun pertama kami jadian. Jadian? Tidak juga. Mungkin itu hanya ungkapanku saja.

Sebenarnya hari ini adalah peringatan satu tahun untuk pohon yang kami tanam. Aku, Kaka dan komunitas Let's make the earth green setahun yang lalu meremajakan pohon di daerah perkampungan rawa. Sebenarnya aku lebuh suka menanam bunga di halaman rumah daripada harus menanam pohon di desa-desa itu. Tapi Kaka memaksaku ikut, dan ternyata memang tidak seburuk yang aku bayangkan.

Tempat ini menyenangkan, banyak ikan-ikan kecil di rawa-rawa. Bunga-bunga hutan juga tumbuh dengan alami, kupu-kupu warna-warni dan berbagai jenis capung berterbangan bebas disini. Eloknya. Aku merasa seperti tuan putri yang memiliki taman bungan sendiri.

"Hei, cantik, kesini jangan bengong".

"Ehh i..iya".

"Bukan Caca, tapi si cantik. Aku memanggil kupu-kupu itu bukan Caca". Kaka tertawa lebar, puas membuatku kesal "Caca GR, merasa cantik, wek".

Aku memasang wajah cemberut, menyebalkan! "ya, sudah ajak aja kupu-kupunya, gak usah ajak-ajak aku lagi yaa ".

"Ihh ada yang ngambek".

"Gak, gak ngambek".

"Itu, kenapa cemberut, udah aku cuma bercanda kok, lagian kamu bengong disini nanti kesambet loh, ayok gabung sama yang lain, udah dimulai tu nanem pohonnya."



Kami dan komunitas LMEG dibanti warga sekitar mulai menanam bibit-bibit pohon disini, dengan space masing-masing pohon sudah ditandai oleh tim dari dinas kehutanan. Kaka suka sekali mengikuti kegiatan seperti ini, kegiatan yang bersentuhan dengan alam. Sebulan yang lalu juga Kaka melakukan konsevasi alam di Madagaskar dan melakukan penelitian untuk hewan-hewan yang hampir punah. 

Bebeda sekali denganku. Aku lebih suka kegiatan sosial kemanusiaan, seperti tanggap bencana, aksi donor darah, pemeriksaan kesehatan untuk daerah terpencil dan perbaikan gizi untuk anak-anak pedalaman. Itu juga yang membuat pilihan jurusan kuliah kami berbeda. Kaka mengambil jurusan Teknik Lingkungan di salah satu perguruan tinggi ternama di Bandung dan aku mengambil studi kesehatan masyarakat.

Berbeda jurusan dan tempat kuliah tidak membuta kami terpisah, kami sering bertemu dalam kegiatan alan dan kemanusiaan. Kadang-kadang aku yang suka mengajak Kaka mengunjungi daerah terpencil membantu membagikan obat-obatan dan sosialisasi kesehatan. Tapi, lebih sering Kaka yang mengajakku, karena dia aktif di berbagai kegiatan, seperti sekarang ini Kaka mengakku dalam komunitasnya.

Ada kepuasan tersendiri ketika kita bisa berbagi dan melakukan sesuatu untuk kebaikan. Aku berharap kegiatan ini akan berlangsung sampai kami kakek-nenek nanti. Akan sangat menyenangkan melakukannya bersama-sama. 

***


Aku membuka kotak hijau, kotak yang penuh kenangan, aku dan Kaka. Kotak ini sudah berdebu jangan-jangan sudah ada kerajaan laba-laba di dalamnya. Aku harus mengubur kotak ini, mengembalikannya pada alam. Akan sangat menyakitkan jika aku terus-terusan memandanginya. 

Aku tidak menyesali "persahabatan" kita. Tidak juga. Aku hanya melakukan kesalahan. Aku membiarkan hatiku menghijau, seperti bagian bumi yang kau tanami. Aku terlanjur menyukai kesejukan yang tercipta dari hijau. Dan aku berharap hijau itu akan terus menyejukkan.

Tapi, ditengah masa-masa break kita. Aku diam-diam mengagumi biru. Aku merasa damai ketika memandang biru. Seperti langit. Biru itu lebih memikat hatiku, susah sekali mengajak hati berdamai. Tapi, biru tidak bisa aku miliki. Biru telah memberikan cahayanya untuk seseorang yang sangat beruntung. 

Ahh kotak hijau. Maafkan aku, aku tidak bisa juga membiarkanmu berada di ruangan ini. Aku telah menghianati tuanmu. Aku masih ingat kata-kata itu, ketika Kaka dan Aku berada dalam masa-masa sulit. Kita memutuskan untuk berpisah (sejenak). Perpisahann itu menyakitkan, ya menyakitkan. Karena Kaka menutup semua akses komunikasi.  Sempurna sudah tiga tahun kita tidak berkominikasi. 

Sebelum berpisah, Kaka memberi kotak hijau ini dengan lembaran hijau di dalamnya. Aku harus menulis 24 lembar dalam dua tahun. Menulis apa saja yang terjadi setelah berpisah dan berjanji akan kembali lagi setelah 24 lembar itu terisi semua.

Tapi, jika dua tahun itu kita sama-sama jatuh cinta pada orang lain, maka perjanjian itu batal. Kita harus mengikhlaskan kisah lama ini. Itu artinya kita tidak jodoh karena ternyata cinta kita ada yang menandinginya, bahkan melebihi. 

Dan ternyata perjanjian itu memang batal, di lembar ke-22. Aku jatuh cinta kepada biru. Biru yang damai, biru yang tenang, biru yang begitu memikat, biru yang tercipta di langit malam. Biru yang tidak sempat aku miliki.

Dan kini, aku tidak akan kembali kepada hijau juga tidak akan berharap pada biru.

Aku berdo'a pada Tuhan, semoga setelah ini aku tidak jatuh cinta lagi kepada siapapun, kecuali kepada orang yang benar-benar akan mendampingiku selamanya. Yang mencintaiku dan aku cintai. 

You Might Also Like

0 comments: