Looks like (4)

15:53 immobulus 0 Comments




tok..tok...
 
"iya sebentar". Pembantu membukakan pintu, "Ada apa ya den?"


"Sepi ya bi? Zes ada?"
 
"Den Saturnus lupa ya mentang-mentang lama di negeri orang hehee, bapak sama ibu kerja, yang lainkan pada sekolah, cuma ada non Zes tapi dia gak mau nerima tamu"
 
"Oh.. Bilang aja ada Saturnus bi"
 
"Sebentar ya Den"
 
Pembantu itu langsung menuju ruang tengah menghampiri Zes yang sedang memainkan biola. "Maaf non, ada den Saturnus". Pembantu menghampiri Zes dan berkata pelan, pembantu itu sudah paham betul sifat Zes yang tidak suka diganggu kalau sedang memainkan biola kesayangannya.
 
"Mau apa dia?" Zes menanggapi denga nada suara yang tinggi.
 
"Waduh bibi juga kurang tau non, lupa nanya. Tadi udah bibi bilang non gak mau nerima tamu".
 
"Ya udah bi gak apa-apa suruh saja masuk".
 
"Baik non"

***
Saturnus langsung memasuki ruang tengah dan menghampiri Zes

"Zes..."

Zes melirik Saturnus dengan tatapan sinis "Apa? Kenapa? Ada apa Saturnus, ganteng".

"Galaknyaaa tuan putri, aku duduk ya..." Saturnus duduk di samping Zes yang masih memegang biola.

"Biasa aja, ada apa ya. Mau minta maaf? Udah aku maafin"

"Jangan geer, aku gak salah ngapain minta maaf hahaaa"

"Gak salah kamu bilang? Wow"

"Iya, memangnya aku salah apa ya, ungkin lupa"

"Gak tau! aku juga lupa"

"Hahaaa Zes Zes. Rumah kamu tu disini, makanya semalam aku antar kamu pulang kesini, maaf ya aku bohong semalam, mama kamu khawatir Zes"

"Tuh kan minta maaf, berarti kamu memang salah dan harus dihukum."

"Wow... ampun tuan putri"

"Ya, karena kamu sudah mengakui kesalahan, maka kamu harus dihukum! kamu haru mengajakku jelan-jalan hari ini hahahaa"

"Hmmm.... memangnya mau keluyuran kemana Zes, aku capek, ngantuk Zes"

"Ya udah kalau gak mau!"

"Yahh dia ngambek, kita ke taman aja ya, sekalian aku mau motret anak-anak disana untuk pameran di Paris"

"Wuih sombingnyaa"

"Sombong bukan sombing"

"Oh udah ganti ya hahaa... aku ganti baju dulu yaa.."

***
 
"Ada tulip, kamu suka kan tulip". ckrek Saturnus memotret tulip dengan kamera canggih miliknya. "Zes disana ada anak-anak main bola, aku mau ambil foto mereka dulu, kamu mau ikut?". Tanpa menunggu jawaban Zes, Saturnus langsung menuju ke tempat anak-anak yang bermain bola, sementara Zes mengikuti dari belakang. Kalau sudah melihat pemandangan dan anak-anak mata Saturnus langsung 'kelaparan' mau difoto semuanya.

Dua jam kemudian

Brukk.... Tubuh Zes roboh, hidungnya mengeluarkan cairan merah. "Zes, jangan bercanda ya. Aku gak suka.. Zessssss... kamu beneran pingsan"

Tanpa babibu Saturnus membawa Zes ke rumah sakit terdekat. "Zes bertahanlah aku mohon"

Tiga puluh menit kemudian mama dan papa Zes datang, "dimana Zes, Saturnus?". Saturnus dengan tenang menjawab. "Ada di dalam om, kata suster sudah bisa dijenguk kok". Mama Zes langsung masuk keruang perawatan sementara papanya masih di luar bersama Saturnus.

"Kamu sudah liat keadaan Zes"

"Belum om, tadinya mau masuk tapi nungguin om sama tante datang dulu"

"Nak, kamu tau apa penyakit Zes dan kenapa kami tidak pernah mengizinkan dia kemanapun"

"Gak tau om, Zes gak pernah cerita"
 
"Iya, karena Zes memang tidak ingin ada yang tau tentang penyakitnya, dia tidak mau dikasihani, dia ingin kehidupan seperti biasanya tanpa ada simpati dari siapapun, dia memang anak yang keras kepala". Papa Zes menghela napas panjang kemudian melanjutkan perkataannya, "Zes kena kanker darah stadium awal, mungkin sekarang sudah naik ke stadium dua atau mungkin tiga, belakangan kondisi Zes melemah, dia juga menolak untuk dikemo".
 
Sulit bagi Saturnus mempercayainya, selama ini Zes baik-baik saja sejak Saturnus pulang dari Paris, mereka sering bertemu. Dan hubungan mereka membaik sejak mereka putus. Tidak ada yang berubah dari Zes, dia tetap cantik, hanya terlihat agak kurus. Tapi kan memang wanita jaman sekarang kurus-kurus, apalagi wanita di paris. Memang sewajarnya begitu untuk ukuran wanita jaman sekarang. Ternyata Saturnus salah, Zes kurus bukan karena diet atau menjaga penampilan melainkan karena penyakit yang diidapnya. Oh iya, belakangan Zes suka sekali dandan lama-lama, mungkin juga untuk menutupi wajah pucatnya agar selalu terlihat cerah.

"(Tidak mungkin) maafkan saturnus om tadi mengajak Zes jalan-jalan tanpa minta izin om dan tante".

Mama Zes keluar ruangan sambil menyisakan air mata dipelupuk matanya, "Sudah terlambat pa".

"(Sudah terlambat? Apa maksud ucapan tante)" Saturnus betanya dalam hati

"Saturnus, om sama tante mau ke ruangan dokter sebentar. Kamu temani Zes ya di dalam." Papa dan mama Zes langsung menuju ruang dokter tanpa menunggu jawaban dari Saturnus.


Di ruang rawat Zes
 
"Bisa juga kamu sakit, aku kira bakteri sama virus bakalan takut juga sama kamu. Aku yakin mereka gak akan betah di tubuh kamu, kamu kan galak hahaaa"
 
"Apaan sih, siapa juga yang sakit. Tadi cuma kecapek'an doang, ikutan lari-lari sama anak-anak"
 
"(Zes, kamu udah gak bisa bohong lagi sekarang, aku udah tau semuanya) Oh..."
 
"Saturnus"
 
"Apa.."
 
"Bulan depan jatah liburan kamu habis ya, kamu balik lagi ke Paris"
 
"Iya, kamu jangan main kejar-kejaran lagi ya di taman, nanti kalau kamu kecapek'an lagi gak ada yang mau bantu, badan kamu kan berat tadi aja aku di bantui ibu-ibu".
 
"Gal lah, yang bisa ngajakin aku ke taman kan cuma kamu". Zes menarik napas, tiga kali helaan napas. "Kamu lama ya pulangnya".
 
"Kenapa? Kamu kangen"
 
"Jangan geer Saturnus, ganteng. Aku gak bisa ngebayangin kalau gak ada kamu aku bakalan di rumah terus, bisa lumutan lama-lama"
 
"Kamu sakit apa sih Zes?"
 
"Ih siapa yang sakit, udah dibilang aku gak sakit cuma kecapek'an doang"
 
"Mmm... gak mau ngasih tau ya, yaudah"
 
"Ketika kamu pulang dari Paris tahun depan, mungkin aku udah pergi Sat"
 
"Pergi kemana Jeman ya, jadi kamu mau tetep nungguin si sok cool itu ya, trus nyusul ke Jerman gitu?"
 
Plakk... Zes menimpuk kepala Saturnus dengan botol minuman disampingnya. "Jangan sembarangan ngomong! dengerin dulu kalau tuan putri lagi ngomong"
 
Saturnus mengusap-usap kepalanya, "Sakit Zes, sakit beneran nih, gantian aku yang tidur di tempat tidur kamu, kan aku yang sakit sekarang.... Eh iya jadi mau pergi kemana?"
 
"Hm... mau tau aja, pergi ke tempat yang indah lah, yang bebas bisa ngapain aja, gak kayak disini"
 
"Kamu mau ninggalin aku ya Zes"
 
"Gak. gak ninggalin kok, aku masih tetap disini (nunjuk dada Saturnus)"
 
"Kamu mulai ngelantur Zes, istirahat gih"
 
Hening
 
"Zes, bukan bulan depan aku kembali ke Paris tapi besok. Kamu jangan pergi dulu, tahun depan aku balik lagi kesini kok"
 
"Gak bisa, aku gak bisa nunggu kamu lagi." Mata Zes mulai mengeluarkan air mata.
 
"Bisa Zes (bertahanlah)"
 
***
 
 

 "Jangan pergi Zesssss....... Aku mohon!!! Jangan Zes.."

"Bangun.... Bangun.... SATURNUS BANGUN!!!!!!"

Saturnus mengerjap-ngerjapkan matanya, "Kamu gak pergi Zes?" Saturnus masih setengah sadar.

"Gimana mau pergi kamunya tidur, udah dua jam".

"Kamu beneran gak pergi? Kamu gak mati?"

"Apa!!! Kamu nyumpahin aku mati ya!! Pulang sana!"

"Ehh.. bukan gitu Zes. Maaf"

"Iya, kamu mimpi kan? kamu kecapek'an trus ketiduran kan? Ya udah pulang sana!"

"Maaf Zes, really sorry..."

"Iya aku maafin, udah pulang sana"

"Udah maafin kok ngusir, kok mukanya bete"

"Gak ngusir, udah sore, di rumah gak ada orang, gak enak kalau ada yang liat Saturnus, ganteng"

"Ya udah aku pulang ya.. Eh tapi kamu gak sedang sakit kan?"

"Gak sakit, udah pulang sana, aku bete nih gak jadi jalan"

"Uhh ngambek, jeleknyaa hahaaaa"




 

 

You Might Also Like

0 comments: