Bolehkah?

17:17 Unknown 0 Comments

Gerimis ditemani sahabat baiknya angin mewarnai suasana malam ini. Redup lampu jalanan semakin menambah suasana sendu di hati gadis manis ini. Entah apa yang baru saja dia lakukan, tangisnya semakin menjadi ketika sahabatnya datang menghampirinya.

"Lega?", Saturnus menghampiri Zes yang masih segugukan di bangku taman.

"Aku tidak bisa", Zes tetunduk malu, "Bagainana mungkin aku melanjutkan pertunangan dengan dia, sementara hatiku masih mengharapkan orang lain". Suara Zes meninggi.

"Aku mengerti, coba kamu pikirkan perasaan orang lain, Zes. Aku tidak habis pikir bagaimana kalian bisa melakukan sandiwara konyol seperti ini. Kalian lupa kalau kalian masih punya orang tua?", nada suara Saturnus tidak kalah tingginya.

"Maafkan aku, maafkan a k u", suara Zes melemah diselingi isakan tangis yang semakin menjadi.

"Minta maaflah kepada kedua orang tuamu, orang tua dia. Aku mengeri tidak semudah itu, Zes. Tapi kamu bisa melakukan hal yang lebih terpuji daripada ini".

"Aku tidak pernah mencintai dia, kami hanya berteman baik. Kami terpaksa melakukan ini. Percayalah".

"Karena urusan bisnis. Benar kan? Urusan hati tidak ada sangkut pautnya dengan bisnis, Zes. Apa rencanamu selanjutnya?".

"Aku tidak tahu. Yang pasti aku tidak mungkin berada disini lagi. Orang tuaku terlanjur malu. Tamu-tamu akan mencibirku."

Dua sahabat baik itu kini hanya diam, bisikan angin semakin kencang. Satu jam yang lalu Zes nembatalkan acara pertunangannya.

"Saturnus? Bolehkan aku berdo'a pada Tuhan agar orang yang aku cintai menjadi suamiku?."

"Kamu masih mencintai dia? Karena itu kamu membatalkan acara malam ini?".

"Tidak. Itu tidak seperti yang kamu pikirkan".

"Bukan kemarin aku baru mengenalmu,Zes".

Zes hanya diam. Kali ini Saturnus benar. Di hati Zes masih ada orang lain. Orang yang sangat Zes cintai.

"Zes, kadang dalam hidup kita tidak bisa memaksakan sesuatu berjalan sesuai dengan rencana kita. Dulu aku mencintaimu dan terus berdo'a agar Tuhan menyatukan kita. Tapi, takdir berkata lain. Ternyata aku tidak mendapatkan apa yang aku inginkan. Aku harap kamu mengerti." Saturnus menghela napas panjang, kemudian berbicara lagi, "tidak ada yang melarang kita untuk berdoa, malah Tuhan suka jika kita terus berdoa. Mintalah yang terbaik Zes".

"Aku akan terus berdoa, akan terus b e r d o a". Jawab Zes lirih.

Bersambung...

You Might Also Like

0 comments: