Will be mine

05:55 Unknown 0 Comments

Hari ini adalah hari ke tiga idul fitri, tapi rumah ini masih tetap ramai. Anak semata wayang di keluarga ini sibuk pontang panting bolak balik dapur ruang tamu dapur. Maklum saja, si bibi masih libur lebaran d kampung halamannya, jadi segala sesuatu harus dia siapkan sendiri. Ayah dan Ibunya tidak bisa beranjak lagi dari ruang tamu. Mereka harus menyambut tamu dengan suka cita. Tentu saja, karena tamu yang datang adalah kolega kerja mereka. Selain untuk silaturahmi, mereka juga punya kepentingan bisnis. Beruntung mereka nemiliki anak semata wayang yang rajin dan mengerti situasi orang tuanya.

Baruah sekitar pukul empat sore rumah kelihatan legang. Huh... lelah sekali rasanya, tapi sangat menyenangkan bagi Ica. Dia masih nembereskan sisa-sisa makanan di ruang tamu. Baru saja dia beranjak ke dapur, tiba-tiba seseorang datang. Seseorang yang sangat Ica kenal.

"Assalamu'alaikum", tamu itu sangat sopan tapi kedatangannya kurang pas karena Ica sudah terlampau lelah.

"Walaikum salam", jawab Ica sambil membawa gelas dari ruang tamu.

Terdengar suara dari dalam, "Siapa sayang? Suruh masuk tamunya".

"Iya, ma. Merkurius yang datang", jawab sang anak "Mari masuk Merkurius", Ica mempersikahkan tamu itu masuk.

Mama dan Papa Ica bergegas ke ruang tamu, kemudian Merkurius menyalami mereka, "maaf lahir batin om, tante".

"Maaf lahir batin juga ya, nak. Silahkan duduk". Papa Ica mempersilahkan duduk, "Ca, ambilkan minum dong untuk tamunya".

"Ehh... tidak usah om, kami mau silaturahmi ke rumah teman-teman". Jawab Merkurius

"Iya, Pa. Boleh ya". Ica menimpali ucapan Merkurius.

"Oh, gitu". Papa Ica mengangguk-angguk misterius.

"Sekarang saja perginya, ini sudah sore lho. Pulangnya jangan malam-malam ya, nak", Mamanya Ica mempersilahkan mereka pergi.

Bersambung...

You Might Also Like

0 comments: